7 latifah dalam diri manusia

Penelitianini bertujuan mendeskripsikan motivasi penamaan manusia Toraja. Penelitian ini berjenis kualitatif menggunakan pendekatan semantik. Data berupa nama diri manusia Toraja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) motivasi pemberian nama dalam masyarakata Toraja adalah (a) waktu kelahiran; (b) urutan kelahiran; (c) hari-hari besar keagamaan, (d) Setiaporang dilahirkan merdeka, mempunyai martabat dan hak-hak yang sama. Tidak terkecuali seorang anak, dimana hak-hak yang melekat pada dirinya merupakan bagian dari hak asasi manusia. Sesuai dengan prinsip-prinsip yang dinyatakan dalam piagam PBB, hak anak berarti hak asasi untuk anak, yaitu merupakan pengakuan atas martabat yang melekat dan Padadasarnya manusia tidak dapat dipisahkan dari lingkungan sosial, karena sejak dahulu manusia sudah menaruh minat yang besar pada tingkah lakunya dalam bersosialisasi pada masyarakat. Manusia dituntut untuk berhubungan dengan orang lain, termasuk dengan lawan jenis maupun dengan orang dewasa, lingkungan keluarga dan sekolah (Hurlock, 1980: 27). Orangartistik lebih suka pendidikan, latihan atau bekerja pada pekerjaan sebagai berikut: perancang mode, pelawak, novelis, pengubah musik, pengarang, kritikus musik, penerjemah, pemimpin band, musikus, kartunis, reporter surat kabar, perancang mebel, dekorator ruang dalam. Diposting oleh SangSurya Life School di 06.40. AsalUsul Diri (Kejadian Diri) Adapun kemudian dari pada itu diketahui olehmu hai thalib, bahwasannya tiada sempurna bagi seseorang mengenal dirinya, jika tidak ada tahu akan asalnya diri (kejadian diri) dan mengetahui akan yang mula-mula dijadikan Allah Subhanahu wata’ala, seperti sembahyang mula-mula dijadikan Allah. 21.15 Tidak ada komentar: Pendidikan dalam arti luas merupakan usaha manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnyayang berlangsung sepanjang hayat. Beberapa definisi pendidikan : a) Aliran natisme memakan kemampuan dari dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan termasuk faktor lingkungan pendidikan kurang Agarcinta tidak menjerumuskan kita ke dalam lubang kehinaan, ada baiknya kita mengambil hikmah dari sumber-sumber islam dan perkataan para ulama berikut ini. Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Didalam diri manusia terdapat tujuh tempat lahir dan batin, adapun yang lahir seperti mata, telinga, hidung , mulut, tangan, kaki, syahwat sampai perut. Sedangkan yang batin di kenal dengan nama latifah adalah sebagai berikut : 1. Dalamulasan ini akan dibahas mengenai makna Rashed beserta asal bahasa dan kumpulan rangkaian namanya. Rashed mempunyai arti: Harapan, dan berasal dari bahasa Arab. Nama Rashed adalah rekomendasi terbaik untuk para orang tua beragama muslim karena bermakna baik dan indah, sesuai dengan syariat menurut Al-Qur’an. Selain unik, nama Rashed manusiadibekali oleh Alloh SWT berupa akal dan nurani untuk berfikir dan merasakan kehidupan didunia ini, lalu menggunakan untuk hal yang positif serta mengabdi dan bersyukur atas-NYA. sebagai kholifah di bumi manusia mempunyai tugas berat dalam kehidupannya, selain bertugas memimpin alam, manusia juga mempunyai tugas untuk memimpin dirinya sendiri, manusia . Cara membuka kunci 7 titik latifah manusia lengkap dzikirnyaApril 18, 2022 oleh Muhammad YusufMengatasi sinyal hilang oppo a74 CP...Please enable JavaScriptMengatasi sinyal hilang oppo a74 CPH2219 DIAG , QCN7 Titik latifah dalam diri manusia, Bagi para sobat kanalmu yang mendalami ilmu bathiniah pastinya sudah tidak asing lagi dengan apa itu titik lataif, yang mana jika kita bisa membukanya … Baca Selengkapnya TUJUH LATIFAH SIMPUL BATHIN DAN 7 TITIK BATHIN YANG KITA SEBUT DENGAN LATHIFAH Sebelum itu..cari guru yang boleh tunjuk jalan buka 7 titik ini, nanti kau akan rasa nikmatnya... 1. Latifatul-qolby Di sini letaknya sifat-sifat syetan, iblis, kekufuran, kemusyrikan, ketahayulan dan lain-lain, letaknya dua jari dibawah susu sebelah kiri, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya, Insya Allah pada tingkat ini digantidengan Iman, Islam, Ihsan, Tauhid dan Ma’rifat. 2. Latifatul-roh Di sini letaknya sifat bahimiyah binatang jinak menuruti hawa nafsu, , letaknya dua jari dibawah sususebelah kanan, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah di isi dengan khusyu’ dan tawadhu’. 3. Latifatus-sirri Di sini letaknya sifat-sifat syabiyah binatang buas yaitu sifat zalim atau aniaya, pemarah danpendendam, , letaknya dua jari diatas susu sebelah kiri, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allahdiganti dengan sifat kasih sayang dan ramah tamah. 4. Latifatul-khafi Di sini letaknya sifat-sifat pendengki, khianat dan sifat-sifat syaitoniyah, , letaknya dua jari diatas sususebelah kanan, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat syukur dansabar. 5. Latifatul-akhfa Di sini letaknya sifat-sifat robbaniyah yaitu riya’, takabbur, ujub, suma’ dan lain-lain, , letaknya ditengah-tengah dada, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat ikhlas, khusyu’,tadarru dan tafakur. 6. Latifatun-nafsun-natiqo Di sini letaknya sifat-sifat nafsu amarrah banyak khayalan dan panjang angan-angan, , letaknya tepatdiantara dua kening, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat tenteramdan pikiran tenang. 7. Latifah kullu-jasad Di sini letaknya sifat-sifat jahil “ghaflah” kebendaan dan kelalaian, , letaknya diseluruh tubuh mengendaraisemua aliran darah kita yang letak titik pusatnya di tepat ditengah-tengah ubun-ubun kepala kita, Kitabuat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat ilmu dan amal Hakikat Insan Mengenal Diri Mengenal Tuhan About roslanTv Tarekat Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis. 2. Tashfiyah al qalb, Pensucian Kalbu. Ini berarti menghapus dari hati kecintaan akan kenikmatan duniawi yang sifatnya sementara dan kekhawatirannya atas kesedihan, serta memantapkan dalam tempatnya kecintaan kepada Allah Takhalliyah as Sirr atau pengosongan jiwa dari segenap pikiran yang bakal mengalihkan perhatian dari dzikir atau ingat kepada Tajalliyah ar Ruh atau pencerahan ruh, berarti mengisi ruh dengan cahaya Allah dan gelora Latoif BatinQasrun = Merupakan unsur jasmaniah, berarti istana yang menunjukan betapa keunikan struktur tubuh manusia. Di sini letaknya sifat-sifat syetan, iblis, kekufuran, kemusyrikan, ketahayulan dan lain-lain, letaknya dua jari dibawah susu sebelah kiri, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya, Insya Allah pada tingkat ini diganti dengan Iman, Islam, Ihsan, Tauhid dan Ma’ = Latifah al-nafs sebagai unsur sini letaknya sifat bahimiyah binatang jinak menuruti hawa nafsu, , letaknya dua jari dibawah susu sebelah kanan, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah di isi dengan khusyu’ dan tawadhu’.Qalbun = Latifah al-qalb sebagai unsur rohaniah. Di sini letaknya sifat-sifat syabiyah binatang buas yaitu sifat zalim atau aniaya, pemarah dan pendendam, , letaknya dua jari diatas susu sebelah kiri, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allahdiganti dengan sifat kasih sayang dan ramah = Latifah al-ruh Unsur rohaniah. Di sini letaknya sifat-sifat pendengki, khianat dan sifat-sifat syaitoniyah, letaknya dua jari diatas susu sebelah kanan, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat syukur dan = Latifah al-sirr unsur rohaniah. Di sini letaknya sifat-sifat robbaniyah yaitu riya’, takabbur, ujub, suma’ dan lain-lain, , letaknya ditengah-tengah dada, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat ikhlas, khusyu’, tadharru’ dan = Latifah al-khafi unsur rohaniah. Di sini letaknya sifat-sifat nafsu amarrah banyak khayalan dan panjang angan-angan, , letaknya tepat diantara dua kening, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat tenteram dan pikiran = Latifah al-akhfa unsur rohaniah. Di sini letaknya sifat-sifat jahil “ghaflah” kebendaan dan kelalaian, , letaknya diseluruh tubuh mengendarai semua aliran darah kita yang letak titik pusatnya di tepat ditengah-tengah ubun-ubun kepala kita, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat ilmu dan ini sangat cocok dengan firman Allah SWT dalam hadist qudsi "Aku jadikan pada tubuh anak Adam manusia itu qasrun istana, di situ ada sadrun dada, di dalam dada itu ada qalbu tempat bolak balik ingatan, di dalamnya ada lagi fu'ad jujur ingatannya, di dalamnya pula ada syagaf kerinduan, di dalamnya lagi ada lubbun merasa terialu rindu, dan di dalam lubbun ada sirrun mesra, sedangkan di dalam sirrun ada "Aku".Ahmad al-Shirhindi dalam Kharisudin memaknai hadist qudsi di atas melalui sistem interiorisasi dalam diri manusia yang strukturnya yang dapat diperhatikan dalam gambar di dasarnya lathifah-lathifah tersebut berasal dari alam amri perintah Allah كُن فَيَكُون "Kun fayakun", yang artinya, "jadi maka jadilah" QS 36 82 merupakan al-ruh yang bersifat immaterial. Semua yang berasal dari alam al-khalqi alam ciptaan bersifat material. Karena qudrat dan iradat Allah ketika Allah telah menjadikan badan jasmaniah manusia, selanjutnya Allah menitipkan kelima lathifah tersebut ke dalam badan jasmani manusia dengan keterikatan yang sangat itulah yang mengendalikan kehidupan batiniah seseorang, maka tempatnya ada di dalam badan manusia. Lathifah ini pada tahapan selanjutnya merupakan istilah praktis yang berkonotasi lathifah al-nafsi sebagai tempatnya al-nafsu al-amarah. Lathifah al-qalbi sebagai tempatnya nafsu al-lawamah. Lathifah al-Ruhi sebagai tempatnya al-nafsu al-mulhimmah, dan seterusnya. Dengan kata lain bertempatnya lathifah yang bersifat immaterial ke dalam badan jasmani manusia adalah sepenuhnya karena kuasa sebagai kendaraan media bagi ruh bereksistensi dalam diri manusia yang bersifat barzakhiyah keadaan antara kehidupan jasmaniah dan rohaniah. Pada hakekatnya penciptaan ruh manusia lima lathifah, tidak melalui sistem evolusi. Ruh ditiupkan oleh Allah ke dalam jasad manusia melalui proses. Ketika jasad Nabi Adam telah tercipta dengan sempurna, maka Allah memerintahkan ruh Nya untuk memasuki jasad Nabi Adam Maka dengan enggan ia menerima perintah tersebut. Ruh memasuki jasad dengan berat hati karena harus masuk ke tempat yang gelap. Akhirnya ruh mendapat sabda Allah "Jika seandainya kamu mau masuk dengan senang, maka kamu nanti juga akan keluar dengan mudah dan senang, tetapi bila kamu masuk dengan paksa, maka kamupun akan keluar dengan terpaksa". Ruh memasuki melalui ubun-ubun, kemudian turun sampai ke batas mata, selanjutnya sampai ke hidung, mulut, dan seterusnya sampai ke ujung jari kaki. Setiap anggota tubuh Adam yang dilalui ruh menjadi hidup, bergerak, berucap, bersin dan memuji Allah. Dari proses inilah muncul sejarah mistis tentang karakter manusia, sejarah salat takbir, ruku dan sujud, dan tentang struktur ruhaniah manusia ruh, jiwa dan raga.Bahkan dalam al Qur'an tergambarkan ketika ruh sampai ke lutut, maka Adam sudah tergesa gesa ingin berdiri. Sebagaimana firman Allah "Manusia tercipta dalam ketergesa-gesaan" proses penciptaan anak Adam pun juga demikian, proses bersatunya ruh ke dalam badan melalui tahapan. Ketika sperma berhasil bersatu dengan ovum dalam rahim seorang ibu, maka terjadilah zygot sel calon janin yang diploid . Ketika itulah Allah meniupkan sebagian ruhnya QS 23 9, yaitu ruh al-hayat. Pada tahapan selanjutnya Allah menambahkan ruhnya, yaitu ruh al-hayawan, maka jadilah ia potensi untuk bergerak dan berkembang, serta tumbuh yang memang sudah ada bersama dengan masuknya ruh tahapan selanjutnya adalah peniupan ruh yang terakhir, yaitu ketika proses penciptaan fisik manusia telah sempurna bahkan mungkin setelah lahir. Allah meniupkan ruh al-insan haqiqat Muhammadiyah. Maka dengan ini, manusia dapat merasa dan berpikir. Sehingga layak menerima taklif syari' kewajiban syari'at dari Allah dan menjadi khalifah tiga jenis ruh dan nafs yang ada dalam diri manusia, sebagai potensi yang menjadi sudut pandang dari fokus pembahasan lathifah kesadaran. Lima lathifah yang ada di dalam diri manusia itu adalah tingkatan kelembutan kesadaran manusia. Sehingga yang dibahas bukan hakikatnya, karena hakikat adalah urusan Tuhan QS 17 85, tetapi aktivitas dan al-qalb, bukan qalb jantung jasmaniah itu sendiri, tetapi suatu lathifah kelembutan, atau kesadaran yang bersifat rubbaniyah ketuhanan dan ruhaniah. Walaupun demikian, ia berada dalam qalb jantung manusia sebagai media bereksistensi. Menurut Al Ghazall, di dalam jantung itulah memancarnya ruh manusia itu. Lathifah inilah hakikatnya manusia. Ialah yang mengetahui, dia yang bertanggung jawab, dia yang akan disiksa dan diberi pahala. Lathifah ini pula yang dimaksudkan sabda Nabi "Sesungguhnya Allah tidak akan memandang rupa dan hartamu, tetapi ia memandang hatimu".Latifiah al-qalb bereksistensi di dalam jantung jasmani manusia, maka jantung fisik manusia ibaratnya sebagai pusat gelombang, sedangkan letak di bawah susu kiri jarak dua jari yang dinyatakan sebagai letaknya lathifah al-qalb adalah ibarat "channelnya". Jika seseorang ingin berhubungan dengan lathifah ini, maka ia harus berkonsentrasi pada tempat ini. Lathifah ini memiliki nur berwarna kuning yang tak terhinggakan di luar kemampuan indera fisik.Demikian juga dengan lathifah al-ruh, dia bukan ruh atau hakikat ruh itu sendiri. Tetapi lathifah al-ruh adalah suatu identitas yang lebih dalam dari lathifah al-qalb. Dia tidak dapat diketahui hakikatnya, tetapi dapat dirasakan adanya, dan diketahui gejala dan karakteristiknya. Lathifah ini terletak di bawah susu kanan jarak dua jari dan condong ke arah kanan. Warna cahayanya merah yang tak terhinggakan. Selain tempatnya sifat-sifat yang baik, dalam lathifah ini bersemayam sifat bahimiyah atau sifat binatang jinak. Dengan lathifah ini pula seorang salik akan merasakan fana al-sifat hanya sifat Allah saja yang kekal, dan tampak pada pandangan al-sirri merupakan lathifah yang paling dalam, terutama bagi para sufi besar terdahulu yang kebanyakan hanya menginformasikan tentang tiga lathifah manusia, yaitu qalb, ruh dan sirr. Sufi yang pertama kali mengungkap sistem interiorisasi lathifah manusia adalah Amir Ibn Usman Al Makki w. 904 M, yang menurutnya manusia terdiri dari empat lapisan kesadaran, yaitu raga, qalbu, ruh dan sirr. Dalam temuan Imam al Robbani al Mujaddid, lathifah ini belum merupakan latifiah yang terdalam. Ia masih berada di tengah tengah lathifah al ruhaniyat manusia. Tampaknya inilah sebabnya sehingga al Mujaddid dapat merasakan pengalaman spiritual yang lebih tinggi dari para sufi sebelumnya, seperti Abu Yazid al Bustami, al-Hallaj 309 H, dan Ibnu Arabi 637 H. Setelah ia mengalami "ittihad" dengan Tuhan, ia masih mengalami berbagai pengalaman ruhaniah, sehingga pada tataran tertinggi manusia ia merasakan sepenuhnya, bahwa abid dan ma'bud adalah berbeda, manusia adalah hamba, sedangkan Allah adalah yang diketahui dari lathifah ini adalah, ia memiliki nur yang berwarna putih berkilauan. Terletak di atas susu kiri jarak sekitar dua jari, berhubungan dengan hati jasmaniah hepar. Selain lathifah ini merupakan manifestasi sifat-sifat yang baik, ia juga merupakan sarangnya sifat sabbu’iyyah atau sifat binatang buas. Dengan lathifah ini seseorang salik akan dapat merasakan fana' fi al-dzat, dzat Allah saja yang tampak dalam pandangan al-khafi adalah lathifah al-robbaniah al-ruhaniah yang terletak lebih dalam dari lathifah al-sirri. Penggunaan istilah ini mengacu kepada hadis Nabi "Sebaik-baik dzikir adalah khafi dan sebaik baik rizki adalah yang mencukupi". Hakikatnya merupakan rahasia Ilahiyah. Tetapi bagi para sufi, keberadaanya merupakan kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Cahayanya berwarna hitam, letaknya berada di atas susu sebelah kanan jarak dua jari condong ke kanan, berhubungan dengan limpa jasmani. Selain sebagai realitas dari nafsu yang baik, dalam lathifah ini bersemayam sifat syaithoniyyah seperti hasad, kibir takabbur, sombong, khianat dan yang paling lembut dan paling dalam adalah lathifah al-akhfa. Tempatnya berada di tengah-tengah dada dan berhubungan dengan empedu jasmaniah manusia. Lathifah ini memiliki nur cahaya berwarna hijau yang tak terhinggakan. Dalam lathifah ini seseorang salik akan dapat merasakan'isyq kerinduan yang mendalam kepada Nabi Muhammad sehingga sering sering ruhaniah Nabi datang dengan pendapat al-Qusyairi yang menegaskan tentang tiga alat dalam tubuh manusia dalam upaya kontemplasi, yaituQalb yang berfungsi untuk mengetahui sifat-sifat berfungsi untuk mencintai Allah, danSirr berfungsi untuk melihat demikian proses ma'rifat kepada Allah menurut al Qusyairi dapat digambarkan sebagai berikut dibawah ini. Aktivitas spiritual itu mengalir di dalam kerangka makna dan fungsi rahmatan lil 'alamin; Tradisi kenabian pada hakekatnya tidak lepas dari mission sacred, misi yang suci tentang kemanusiaan dan kealam semestaan untuk merefleksikan asma Juga Biografi Syekhul Imam Al Ghozali Tokoh Sufi DuniaBiografi Pendiri Thoriqoh Qodiriyah seduniaJika ingin tau rasanya indahnya dan nikmatnya tinggal dirumah yang mewah, jangan hanya melihat dari kejauhan, setelah mendekat maka masuklah. Pasti engkau akan merasakan betapa indahnya dan nikmatnya tinggal dirumah artikel yang admin bagikan, Jika hanya membaca saja belum bisa memahami secara keseluruhan maka niscaya tidak akan mungkin bisa memahami apa itu arti dan nikmatnya Thoriqoh MAKA Masuklah pasti kamu akan memahaminya. Terimakasih , Wassalam ..... AndikaBM Di dalam tubuh manusia ada tujuh tempat yang disebut Latifah sebagai tempat bersarangnya hawa nafsu yang harus dibersihkan dengan Asma Allah. Konsep tujuh latifah ini pertama kali di ajukan oleh Syekh Ahmad Naqsyabandi, seorang sufi pada abad ke 11. Ajarannya disebut tareqat Naqsyabandiyah. Tujuh Latifah tersebut adalah 1. Latifatul Qolbi Nafsu lawamah 1. Lupa mengingat allah 2. Suka mencela 3. Menuruti hawa nafsu 4. Makar/menipu 5. Membanggakan diri 6. Mengunjing 7. Riya/pamer 8. Aniaya/dhalim 9. Berbohong Latifatul Qolbi berhubungan dengan jantung jasmani, letaknya 2 jari di bawah susu kiri, tempat bersarangnya sifat-sifat kemusyrikan, kekafiran, ketahayulan dan sifat-sifat iblis, membersihkannya dengan cara dzikir Allah-Allah 5000 kali. Cahayanya berwarna kuning. 2. Latifatur Ruh Nafsu Mulhimah/Sawiyah 1. Dermawan 2. Tidak rakus 3. Lapang dada 4. Merendahkan hati 5. Bertaubat 6. Tahan uji 7. Tahan menderita Letaknya 2 jari di bawah susu kanan, tempat bersarangnya sifat Bahimiyah binatang jinak, membersihkannya dengan dzikir Allah-Allah 1000 kali. Cahayanya berwarna merah. 3. Latifatus Sirri Nafsu mutmainah 1. Tidak kikir 2. Tawakal 3. Ibadah dengan ikhlas 4. Syukur atas nikmat 5. Ridho 6. Takut maksiat Letaknya 2 jari di atas susu kiri, tempatnya sifat Syabiyah binatang buas, dholim, aniaya, pemarah, pendendam. Dzikirnya Allah-Allah 1000 kali. Cahayanya berwarna putih. Khofi Nafsu Mardiay/Rodhiyah 1. Baik budi pekerti 2. Meninggalkan selain Allah SWT 3. Belas kasihan kepada sesama makhluk 4. Selalu mengajak kepada kebaikan 5. Memaafkan kesalahan semua pihak 6. Sayang sesama makhluk hidup 7. Tahu diri Letaknya 2 jari dia tas susu kanan, dikendarai oleh limpa jasmani, tempat sifat dengki, khianat. Dzikirnya Allah-Allah 1000 kali. Berwarna Hitam. Akhfa Nafsu Mardliyyah 1. Ilmu yaqin 2. Ainul yaqin 3. Haqqul yakin Letaknya di tengah dada, berhubungan dengan empedu jasmani, tempat sifat Rabbaniyah, yaitu sifat ria, takabur, sombong, ujub, memamerkan kebaikan, akan tetapi disini juga merupakan tempat sifat ikhlas, khusu, tadaru dan tafakur. Dzikirnya Allah-Allah 1000 kali. Cahayanya berwarna hijau. 6. Latifatu Nafsun Natiqa Nafsu Amarah 1. Pelit/bakil/kikir 2. Serakah 3. Dengki/iri hati 4. Bodoh 5. Takabur 6. Syahwat melanggar syariat 7. Pemarah Letaknya diantara 2 kening, tempat nafsu amarah, nafsu yang mendorong untuk berbuat kejahatan. Dzikirnya Allah-Allah 1000 kali. 7. Latifatu Kullu Jasad Nafsu Kamilah Latifah yang mengendarai seluruh tubuh jasmani, tempat sifat jahil, ghaflah lalai. Pada tempat ini terdapat juga sifat Ilmu dan Amal. Dzikirnya Allah-Allah 1000 kali. Seiring dengan ihtiar pembersihan hati latifah akan semakin tumbuh dan berkembang. Latihan dan upaya untuk menumbuhkan latifah banyak dipelajari dan dikerjakan oleh para pengikut tareqat. Dan bisa dibaca dibanyak referensi. Intinya adalah berupaya untuk pertama, pensucian jiwa, artinya mensucikan diri dari berbagai kecenderungan buruk, tercela, dan hewani serta menghiasinya dengan sifat sifat terpuji dan malakuti; kedua, pensucian kalbu yang berarti menghapus dari hati kecintaan akan kenikmatan duniawi yang sifatnya sementara dan kekhawatirannya atas kesedihan, serta memantapkan dalam tempatnya kecintaan kepada Allah semata; ketiga, takhalliyah as Sirr atau pengosongan jiwa dari segenap pikiran yang bakal mengalihkan perhatian dari dzikir atau ingat kepada Allah; keempat, tajalliyah ar Ruh atau pencerahan ruh, berarti mengisi ruh dengan cahaya Allah dan gelora cintanya. Upaya ini tidaklah mudah memerlukan kesungguhan yang amat sangat, rutinitas dan waktu yang panjang. Aktivitas spiritual itu mengalir di dalam kerangka makna dan fungsi rahmatan lil 'alamin; Tradisi kenabian pada hakekatnya tidak lepas dari mission sacred, misi yang suci tentang kemanusiaan dan kealam semestaan untuk merefleksikan asma Allah.* LETAK TUJUH MAQOM LATAIF DALAM DIRI1. LATIFAH QOLBILetaknya dua jari di bawah susu sebelah kiri , berhubungan dengan jantung nabi Adam alaihi salam. Cahayanya berwarna putih sini letaknya sifat-sifat syaitan, iblis, kekufuran, kemusyrikan, ketahayulan dan lain-lain, Maka berzikir padanya 5000 x sehari semalam. Jika ikhlas zikirnya maka Insya Allah Allah akan memasukkan padanya sifat sifat yang terpuji seperti Iman, Islam, Ihsan, Tauhid dan Ma’ LATIFAH RUHLetaknya dua jari dibawah susu sebelah nabi Isa Alaihi salam, Cahayanya berwarna hitam. Di sini letaknya sifat bahimiyah binatang jinak menuruti hawa nafsu, rakus ,tamak ,lomba serakah berzikir padanya 1000 x sehari semalam. Jika ikhlas zikirnya Insya Allah masuklah padanya sifat sifat yang terpuji seperti khusyu’ dan tawadhu’, rajin beribadah , LATIFAH SIRRLatifah sirr ini letaknya dua jari di atas susu sebelah nabi Ibrahim alaihi berwarna kuning Gilang gemilang .Disini letaknya sifat-sifat syabiyah binatang buas yaitu sifat zalim atau aniaya, pemarah dan berzikir padanya 1000 x sehari kita ikhlas dzikirnya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat yang terpuji seperti pengasih ,dan penyayang, Ramah tamah, mahabbah LATIFAH KHOFFILetaknya dua jari di atas susu sebelah nabi Musa Alaihissalam. Cahayanya berwarna merah Gilang sini letaknya sifat-sifat pendengki, khianat dan sifat-sifat berzikir lah padanya 1000 x sehari semalam. Jika ikhlas zikirnya maka akan masuklah padanya sifat sifat yang terpuji yaitu selalu bersyukur dan sabar dan LATIFAH AKHFALetaknya di tengah tengah Nabi Muhammad Rasulullah berwarna hijau Gilang sini letaknya sifat-sifat tercela yaitu riya’, takabbur, ujub, suma’ khianat ,ghodop dan lain-lain. Maka berzikir lah padanya 1000 x sehari ikhlas zikirnya Insya Allah akan masuklah padanya sifat sifat yang terpuji seperti khusyu’, tawadhuk , tadarru dan LATIFAH NAFSAH / NAFSU NATIQOHLetaknya tepat ditengah tengah kedua nabi Nuh berwarna biru Gilang sini letaknya sifat-sifat tercela , yaitu pemarah, pembengis banyak khayalan dan panjang angan-angan. Suka menghayal berzikir lah padanya 1000 x sehari ikhlas zikirnya maka hilanglah sifat yang tercela itu dan masuklah padanya sifat yang terpuji yaitu tawadhuk tenteram dan pikiran LATIFAH KULLU JASADLetaknya diseluruh tubuh mulai dari urat aliran darah daging tulang buku dan nabi Khaidir berwarna pelangi Maqom ini letaknya sifat-sifat jahil “ghoflah” / lalai , cinta kebendaan , cinta jabatan dan cinta harta dunia dan berzikir lah padanya 1000 x padanya sehari dari ubun-ubun kepala kita sampai keseluruh iklash zikirnya Insya Allah akan masuklah padanya sifat yang terpuji Yaitu sifat-sifat yang terpuji seperti ilmu dan amal ,qona'ah ,ridho dan lain letak 7 Maqom lataif di dalam diri manusia. Sumber dari FB About roslanTv Tarekat Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis. 1. Latifatul-qolby Di sini letaknya sifat-sifat syetan, iblis, kekufuran, kemusyrikan, ketahayulan dan lain-lain, letaknya dua jari dibawah susu sebelah kiri, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya, Insya Allah pada tingkat ini diganti dengan Iman, Islam, Ihsan, Tauhid dan Ma’rifat. 2. Latifatul-roh Di sini letaknya sifat bahimiyah binatang jinak menuruti hawa nafsu, , letaknya dua jari dibawah susu sebelah kanan, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah di isi dengan khusyu’ dan tawadhu’. 3. Latifatus-sirri Di sini letaknya sifat-sifat syabiyah binatang buas yaitu sifat zalim atau aniaya, pemarah dan pendendam, , letaknya dua jari diatas susu sebelah kiri, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allahdiganti dengan sifat kasih sayang dan ramah tamah. 4. Latifatul-khafi Di sini letaknya sifat-sifat pendengki, khianat dan sifat-sifat syaitoniyah, letaknya dua jari diatas susu sebelah kanan, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat syukur dan sabar. 5. Latifatul-akhfa Di sini letaknya sifat-sifat robbaniyah yaitu riya’, takabbur, ujub, suma’ dan lain-lain, , letaknya ditengah-tengah dada, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat ikhlas, khusyu’, tadharru’ dan tafakur. 6. Latifatun-nafsun-natiqo Di sini letaknya sifat-sifat nafsu amarrah banyak khayalan dan panjang angan-angan, , letaknya tepat diantara dua kening, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat tenteram dan pikiran tenang. 7. Latifah kullu-jasad Di sini letaknya sifat-sifat jahil “ghaflah” kebendaan dan kelalaian, , letaknya diseluruh tubuh mengendarai semua aliran darah kita yang letak titik pusatnya di tepat ditengah-tengah ubun-ubun kepala kita, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat ilmu dan amal. Mengenal lathifah lathifah batin dan tarekat sufi Acuan dalam pengamalan tarekat bertumpu kepada tradisi dan akhlak nubuwah kenabian, dan mencakupsecara esensial tentang jalan sufi dalam melewati maqomat dan ahwal tertentu. Setelah ia tersucikan jasmaniahnya, kemudian melangkah kepada aktivitas-aktivitas, yang meliputi Pertama, tazkiyah an nafs atau pensucian jiwa, artinya mensucikan diri dari berbagai kecenderungan buruk, tercela, dan hewani serta menghiasinya dengan sifat sifat terpuji dan malakuti. Kedua, tashfiyah al qalb, pensucian kalbu. Ini berarti menghapus dari hati kecintaan akan kenikmatan duniawi yang sifatnya sementara dan kekhawatirannya atas kesedihan, serta memantapkan dalam tempatnya kecintaan kepada Allah semata. Ketiga, takhalliyah as Sirr atau pengosongan jiwa dari segenap pikiran yang bakal mengalihkan perhatian dari dzikir atau ingat kepada Allah. Keempat, tajalliyah ar Ruh atau pencerahan ruh, berarti mengisi ruh dengan cahaya Allah dan gelora cintanya. Qasrun = Merupakan unsur jasmaniah, berarti istana yang menunjukan betapa keunikan struktur tubuh manusia. Sadrun = Latifah al-nafs sebagai unsur jiwa Qalbun = Latifah al-qalb sebagai unsur rohaniah Fuadun = Latifah al-ruh Unsur rohaniah Syaghafun = Latifah al-sirr unsur rohaniah Lubbun = Latifah al-khafi unsur rohaniah Sirrun = Latifah al-akhfa unsur rohaniah. Hal ini relevan dengan firman Allah SWT dalam hadist qudsi “Aku jadikan pada tubuh anak Adam manusia itu qasrun istana, di situ ada sadrun dada, di dalam dada itu ada qalbu tempat bolak balik ingatan, di dalamnya ada lagi fuad jujur ingatannya, di dalamnya pula ada syaghaf kerinduan, didalamnya lagi ada lubbun merasa terialu rindu, dan di dalam lubbun ada sirrun mesra, sedangkan di dalam sirrun ada “Aku”. Ahmad al-Shirhindi dalam Kharisuddin memaknai hadist qudsi di atas melalui sistem interiorisasi dalam diri manusia yang strukturnya dapat diperhatikan dalam gambar di atas. Pada dasarnya lathifah-lathifah tersebut berasal dari alam amri perintah Allah “Kun fayakun”, yang artinya, “jadi maka jadilah” QS 36 82 merupakan al-ruh yang bersifat immaterial. Semua yang berasal dari alam al-khalqi alam ciptaan bersifat material. Karena qudrat dan iradat Allah ketika Allah telah menjadikan badan jasmaniah manusia, selanjutnya Allah menitipkan kelima lathifah tersebut ke dalam badan jasmani manusia dengan keterikatan yang sangat kuat. Lathifah-lathifah itulah yang mengendalikan kehidupan batiniah seseorang, maka tempatnya ada di dalam badan manusia. Lathifah ini pada tahapan selanjutnya merupakan istilah praktis yang berkonotasi tempat. Umpamanya lathifah al-nafsi sebagai tempatnya al-nafsu al-amarah. Lathifah al-qalbi sebagai tempatnya nafsu al-lawamah. Lathifah al-Ruhi sebagai tempatnya al-nafsu al-mulhimmah, dan seterusnya. Dengan kata lain bertempatnya lathifah yang bersifat immaterial ke dalam badan jasmani manusia adalah sepenuhnya karena kuasa Allah. Lathifah sebagai kendaraan media bagi ruh bereksistensi dalam diri manusia yang bersifat barzakhiyah keadaan antara kehidupan jasmaniah dan rohaniah. Pada hakekatnya penciptaan ruh manusia lima lathifah, tidak melalui sistem evolusi. Ruh ditiupkan oleh Allah kedalam jasad manusia melalui proses. Ketika jasad Nabi Adam telah tercipta dengan sempurna, maka Allah memerintahkan ruh Nya untuk memasuki jasad Nabi Adam Maka dengan enggan ia menerima perintah tersebut. Ruh memasuki jasad dengan berat hati karena harus masuk ke tempat yang gelap. Akhirnya ruh mendapat sabda Allah “Jika seandainya kamu mau masuk dengan senang, maka kamu nanti juga akan keluar dengan mudah dan senang, tetapi bila kamu masuk dengan paksa, maka kamupun akan keluar dengan terpaksa”. Ruh memasuki melalui ubun-ubun, kemudian turun sampai ke batas mata, selanjutnya sampai ke hidung, mulut, dan seterusnya sampai ke ujung jari kaki. Setiap anggota tubuh Adam yang dilalui ruh menjadi hidup, bergerak, berucap, bersin dan memuji Allah. Dari proses inilah muncul sejarah mistis tentang karakter manusia, sejarah salat takbir, ruku dan sujud, dan tentang struktur ruhaniah manusia ruh, jiwa dan raga. Bahkan dalam al Qur’an tergambarkan ketika ruh sampai ke lutut, maka Adam sudah tergesa gesa ingin berdiri. Sebagaimana firman Allah “Manusia tercipta dalam ketergesa-gesaan” Pada proses penciptaan anak Adam pun juga demikian, proses bersatunya ruh ke dalam badan melalui tahapan. Ketika sperma berhasil bersatu dengan ovum dalam rahim seorang ibu, maka terjadilah zygot sel calon janin yang diploid . Ketika itulah Allah meniupkan sebagian ruhnya QS 23 9, yaitu ruh al-hayat. Pada tahapan selanjutnya Allah menambahkan ruhnya, yaitu ruh al-hayawan, maka jadilah ia potensi untuk bergerak dan berkembang, serta tumbuh yang memang sudah ada bersama dengan masuknya ruh al-hayat. Sedangkan tahapan selanjutnya adalah peniupan ruh yang terakhir, yaitu ketika proses penciptaan fisik manusia telah sempurna bahkan mungkin setelah lahir. Allah meniupkan ruh al-insan haqiqat Muhammadiyah. Maka dengan ini, manusiadapat merasa dan berpikir. Sehingga layak menerima taklif syari’ kewajiban syari’at dari Allah dan menjadi khalifah Nya. Itulah tiga jenis ruh dan nafs yang ada dalam diri manusia, sebagai potensi yang menjadi sudut pandang dari fokuspembahasan lathifah kesadaran. Lima lathifah yang ada di dalam diri manusia itu adalah tingkatan kelembutan kesadaran manusia. Sehingga yang dibahas bukan hakikatnya, karena hakikat adalah urusan Tuhan QS 17 85, tetapi aktivitas dan karakteristiknya. Lathifah al-qalb, bukan qalb jantung jasmaniah itu sendiri, tetapi suatu lathifah kelembutan, atau kesadaran yangbersifat robbaniyah ketuhanan dan ruhaniah. Walaupun demikian, ia berada dalam qalb jantung manusia sebagai media bereksistensi. Menurut Al Ghazall, di dalam jantung itulah memancarnya ruh manusia itu. Lathifah inilah hakikatnya manusia. Ialah yang mengetahui, dia yang bertanggung jawab, dia yang akan disiksa dan diberi pahala. Lathifah ini pula yang dimaksudkan sabda Nabi “Sesungguhnya Allah tidak akan memandang rupa dan hartamu, tetapi ia memandang hatimu”. Latifiah al-qalb bereksistensi di dalam jantung jasmani manusia, maka jantung fisik manusia ibaratnya sebagai pusat gelombang, sedangkan letak di bawah susu kiri jarak dua jari yang dinyatakan sebagai letaknya lathifah al-qalb adalah ibarat “channelnya”. Jika seseorang ingin berhubungan dengan lathifah ini, maka ia harus berkonsentrasi pada tempat ini. Lathifah ini memiliki nur berwarna kuning yang tak terhinggakan di luar kemampuan indera fisik. Demikian juga dengan lathifah al-ruh, dia bukan ruh atau hakikat ruh itu sendiri. Tetapi lathifah al-ruh adalah suatu identitas yang lebih dalam dari lathifah al-qalb. Dia tidak dapat diketahui hakikatnya, tetapi dapat dirasakan adanya, dan diketahui gejala dan karakteristiknya. Lathifah ini terletak di bawah susu kanan jarak dua jari dan condong ke arah kanan. Warna cahayanya merah yang tak terhinggakan. Selain tempatnya sifat-sifat yang baik, dalam lathifah ini bersemayam sifat bahimiyah atau sifat binatang jinak. Dengan lathifah ini pula seorang salik akan merasakan fana al-sifat hanya sifat Allah sajayang kekal, dan tampak pada pandangan batiniah. Lathifah al-sirri merupakan lathifah yang paling dalam, terutama bagi para sufi besar terdahulu yang kebanyakan hanya menginformasikan tentang tiga lathifah manusia, yaitu qalb, ruh dan sirr. Sufi yang pertama kali mengungkap sistem interiorisasi lathifah manusia adalah Amir Ibn Usman Al Makki w. 904 M, yang menurutnya manusia terdiri dari empat lapisan kesadaran, yaitu raga, qalbu, ruh dan sirr. Dalam temuan Imam al Robbani al Mujaddid, lathifah ini belum merupakan latifiah yang terdalam. Ia masih berada di tengah tengah lathifah al ruhaniyat manusia. Tampaknya inilah sebabnya sehingga al Mujaddid dapat merasakan pengalaman spiritual yang lebih tinggi dari para sufi sebelumnya, seperti Abu Yazid al Bustami, al-Hallaj 309 H,dan Ibnu Arabi 637 H. Setelah ia mengalami “ittihad” dengan Tuhan, ia masih mengalami berbagai pengalaman ruhaniah, sehingga pada tataran tertinggi manusia ia merasakan sepenuhnya, bahwa abid dan ma’bud adalah berbeda, manusia adalah hamba, sedangkan Allah adalah Tuhan. Hal yang diketahui dari lathifah ini adalah, ia memiliki nur yang berwarna putih berkilauan. Terletak di atas susu kiri jarak sekitar dua jari, berhubungan dengan hati jasmaniah hepar. Selain lathifah ini merupakan manifestasi sifat-sifat yangbaik, ia juga merupakan sarangnya sifat sabbu’iyyah atau sifat binatang buas. Dengan lathifah ini seseorang salik akan dapat merasakan fana’ fi al-dzat, dzat Allah saja yang tampak dalam pandangan batinnya. Lathifah al-khafi adalah lathifah al-robbaniah al-ruhaniah yang terletak lebih dalam dari lathifah al-sirri. Penggunaan istilah ini mengacu kepada hadis Nabi “Sebaik-baik dzikir adalah khafi dan sebaik baik rizki adalah yang mencukupi”. Hakikatnya merupakan rahasia Ilahiyah. Tetapi bagi para sufi, keberadaanya merupakan kenyataan yang tidak dapat berwarna hitam, letaknya berada di atas susu sebelah kanan jarak dua jari condong ke kanan, berhubungan dengan limpa jasmani. Selain sebagai realitas dari nafsu yang baik, dalam lathifah ini bersemayam sifat syaithoniyyah seperti hasad, kibir takabbur, sombong, khianat dan serakah. Lathifah yang paling lembut dan paling dalam adalah lathifah al-akhfa. Tempatnya berada di tengah-tengah dada dan berhubungan dengan empedu jasmaniah manusia. Lathifah ini memiliki nur cahaya berwarna hijau yang tak lathifah ini seseorang salik akan dapat merasakan isyq kerinduan yang mendalam kepada Nabi Muhammad sehingga sering-sering ruhaniah Nabi datang mengunjungi,. Relevan dengan pendapat al-Qusyairi yang menegaskan tentang tiga alat dalam tubuh manusia dalam upaya kontemplasi, yaitu Pertama qalb yang berfungsi untuk mengetahui sifat-sifat Allah. Kedua, ruh berfungsi untuk mencintai Allah, dan Ketiga, sirr berfungsi untuk melihat Allah. Dengan demikian proses ma’rifat kepada Allah menurut al Qusyairi dapat digambarkan sebagai berikut dibawah ini. Aktivitas spiritual itu mengalir di dalam kerangka makna dan fungsi rahmatan lil alamin; Tradisi kenabian pada hakekatnya tidak lepas dari mission sacred, misi yang suci tentang kemanusiaan dan kealam semestaan untuk merefleksikan asma Allah. 7 Titik latifah dalam diri manusia, Bagi para sobat kanalmu yang mendalami ilmu bathiniah pastinya sudah tidak asing lagi dengan apa itu titik lataif, yang mana jika kita bisa membukanya akan banyak hal yang dapat kita rasakan, salah satunya adalah bisa memper khusyuk dalam menjalankan ibadah berikut ini adalah ulasan terkait dari cara membuka kuni 7 titik latifah pada diri manusia lengkap dengan bacaan dzikirnya yang kami sadur secara langsung dari laman Pondok Pesantren Hidayatul Ula .Dimana penjabaran terkait cara, dan bagaimana cara membukanya, secara lengkap diterangkan sebagai berikut ini oleh penulis atau admin dari pengelola website membuka 7 titik latifa manusiaKunci Membuka 7 Lathoif bahkan banyak metode bahkan ada pula yang berbayar jutaan rupiah hanya sekedar mengetahui bagaimana membuka lathoif tubuh kita ini, banyak perguruan, lembaga, yayasan, paranormal islami, dsb yang mengkomersilkan ilmu ghaib dengan ragam trik dan tatacara, bahkan banyak kemungkinan ilmu yang diajarkan mencomot artikel dari sana sini lalu Membuka 7 Lathoif bukan barang komersial cukup di gurukan pada kyai tarekat yang anda ikuti, maka dijamin tidak akan tersesat dalam menjalani keilmuan. Kunci Membuka 7 Lathoif yang kami berikan ini salah satu cara praktis membuka lathoif yang ada pada tubuh Lathoif diri manusiaAdapun berikut ini adalah 7 titik latifah dalam diri manusia yang perlu sobat kanalmu ketahui sebelum mencoba untuk membukanyaLatifatul-qolbyDi sini letaknya sifat-sifat syetan, iblis, kekufuran, kemusyrikan, ketahayulan dan lain-lain, letaknya dua jari dibawah susu sebelah kiri, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya, Insya Allah pada tingkat ini digantidengan Iman, Islam, Ihsan, Tauhid dan Ma’ sini letaknya sifat bahimiyah binatang jinak menuruti hawa nafsu, , letaknya dua jari dibawah sususebelah kanan, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah di isi dengan khusyu’ dan sini letaknya sifat-sifat syabiyah binatang buas yaitu sifat zalim atau aniaya, pemarah danpendendam, , letaknya dua jari diatas susu sebelah kiri, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allahdiganti dengan sifat kasih sayang dan ramah sini letaknya sifat-sifat pendengki, khianat dan sifat-sifat syaitoniyah, , letaknya dua jari diatas sususebelah kanan, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat syukur sini letaknya sifat-sifat robbaniyah yaitu riya’, takabbur, ujub, suma’ dan lain-lain, , letaknya ditengah-tengah dada, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat ikhlas, khusyu’,tadarru dan sini letaknya sifat-sifat nafsu amarrah banyak khayalan dan panjang angan-angan, , letaknya tepatdiantara dua kening, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat tenteramdan pikiran kullu-jasadDi sini letaknya sifat-sifat jahil “ghaflah” kebendaan dan kelalaian, , letaknya diseluruh tubuh mengendaraisemua aliran darah kita yang letak titik pusatnya di tepat ditengah-tengah ubun-ubun kepala kita, Kitabuat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat ilmu dan dari mengenal 7 titik latifahMengenal lathifah lathifah batin dan tarekat sufi Acuan dalam pengamalan tarekat bertumpu kepada tradisi dan akhlak nubuwah kenabian, dan mencakup secara esensial tentang jalan sufi dalam melewati maqomat dan ahwal tertentu. Setelah ia tersucikan jasmaniahnya, kemudian melangkah kepada aktivitas aktivitas, yang meliputiPertamaTazkiyah an nafs atau pensucian jiwa, artinya mensucikan diri dari berbagai kecenderungan buruk, tercela, dan hewani serta menghiasinya dengan sifat sifat terpuji dan al qalb, pensucian kalbu. Ini berarti menghapus dari hati kecintaan akan kenikmatan duniawi yang sifatnya sementara dan kekhawatirannya atas kesedihan, serta memantapkan dalam tempatnya kecintaan kepada Allah as Sirr atau pengosongan jiwa dari segenap pikiran yang bakal mengalihkan perhatian dari dzikir atau ingat kepada ar Ruh atau pencerahan ruh, berarti mengisi ruh dengan cahaya Allah dan gelora = Merupakan unsur jasmaniah, berarti istana yang menunjukan betapa keunikan struktur tubuh = Latifah al-nafs sebagai unsur jiwaQalbun = Latifah al-qalb sebagai unsur rohaniahFuadun = Latifah al-ruh Unsur rohaniahSyagafun = Latifah al-sirr unsur rohaniahLubbun = Latifah al-khafi unsur rohaniahSirrun = Latifah al-akhfa unsur yang relevan dengan 7 titik latifah manusiaHal ini relevan dengan firman Allah SWT dalam hadist qudsi “Aku jadikan pada tubuh anak Adam manusia itu qasrun istana, di situ ada sadrun dada, di dalam dada itu ada qalbu tempat bolak balik ingatan, di dalamnya ada lagi fu’ad jujur ingatannya, di dalamnya pula ada syagaf kerinduan, didalamnya lagi ada lubbun merasa terialu rindu, dan di dalam lubbun ada sirrun mesra, sedangkan di dalam sirrun ada “Aku”.Ahmad al-Shirhindi dalam Kharisudin memaknai hadist qudsi di atas melalui sistem interiorisasi dalam diri manusiayang strukturnya yang dapat diperhatikan dalam gambar di dasarnya lathifah-lathifah tersebut berasal dari alam amri perintah Allah “Kun fayakun”, yang artinya, “jadi maka jadilah” QS 36 82 merupakan al-ruh yang bersifat immaterial. Semua yang berasal dari alam al-khalqi alam ciptaanbersifat qudrat dan iradat Allah ketika Allah telah menjadikan badan jasmaniah manusia, selanjutnya Allahmenitipkan kelima lathifah tersebut ke dalam badan jasmani manusia dengan keterikatan yang sangat kuat. Lathifah-lathifah itulah yang mengendalikan kehidupan batiniah seseorang, maka tempatnya ada di dalam badan manusia. Lathifah ini pada tahapan selanjutnya merupakan istilah praktis yang berkonotasi tempat. Umpamanya lathifah al-nafsi sebagai tempatnya al-nafsu al-qalbi sebagai tempatnya nafsu al-lawamah. Lathifah al-Ruhi sebagai tempatnya al-nafsu al-mulhimmah, dan seterusnya. Dengan kata lain bertempatnya lathifahyang bersifat immaterial ke dalam badan jasmani manusia adalah sepenuhnya karena kuasa sebagai kendaraan media bagi ruh bereksistensi dalam diri manusia yang bersifat barzakhiyah keadaanantara kehidupan jasmaniah dan rohaniah.Pada hakekatnya penciptaan ruh manusia lima lathifah, tidak melalui sistem evolusi. Ruh ditiupkan oleh Allah kedalam jasad manusia melalui proses. Ketika jasad Nabi Adam telah tercipta dengan sempurna, maka Allah memerintahkanruh Nya untuk memasuki jasad Nabi Adam Maka dengan enggan ia menerima perintah tersebut. Ruh memasuki jasad dengan berat hati karena harus masuk ke tempat yang gelap. Akhirnya ruh mendapat sabda Allah “Jika seandainya kamu mau masuk dengan senang, maka kamu nanti juga akan keluar dengan mudah dan senang, tetapi bila kamu masuk dengan paksa,maka kamupun akan keluar dengan terpaksa”. Ruh memasuki melalui ubun-ubun, kemudian turun sampai ke batas mata,selanjutnya sampai ke hidung, mulut, dan seterusnya sampai ke ujung jari anggota tubuh Adam yang dilalui ruhmenjadi hidup, bergerak, berucap, bersin dan memuji Allah. Dari proses inilah muncul sejarah mistis tentang karakter manusia,sejarah salat takbir, ruku dan sujud, dan tentang struktur ruhaniah manusia ruh, jiwa dan raga.Bahkan dalam al Qur’an tergambarkan ketika ruh sampai ke lutut, maka Adam sudah tergesa gesa ingin firman Allah “Manusia tercipta dalam ketergesa-gesaan” proses penciptaan anak Adam pun juga demikian, proses bersatunya ruh ke dalam badan melalui sperma berhasil bersatu dengan ovum dalam rahim seorang ibu, maka terjadilah zygot sel calon janin yang diploid .Ketika itulah Allah meniupkan sebagian ruhnya QS 23 9, yaitu ruh tahapan selanjutnya Allah menambahkanruhnya, yaitu ruh al-hayawan, maka jadilah ia potensi untuk bergerak dan berkembang, serta tumbuh yang memang sudah adabersama dengan masuknya ruh tahapan selanjutnya adalah peniupan ruh yang terakhir, yaitu ketika proses penciptaan fisik manusia telahsempurna bahkan mungkin setelah lahir. Allah meniupkan ruh al-insan haqiqat Muhammadiyah. Maka dengan ini, manusiadapat merasa dan berpikir. Sehingga layak menerima taklif syari’ kewajiban syari’at dari Allah dan menjadi khalifah tiga jenis ruh dan nafs yang ada dalam diri manusia, sebagai potensi yang menjadi sudut pandang dari fokuspembahasan lathifah kesadaran.Lima lathifah yang ada di dalam diri manusia itu adalah tingkatan kelembutan kesadaranmanusia. Sehingga yang dibahas bukan hakikatnya, karena hakikat adalah urusan Tuhan QS 17 85, tetapi aktivitas dan al-qalb, bukan qalb jantung jasmaniah itu sendiri, tetapi suatu lathifah kelembutan, atau kesadaran yangbersifat rubbaniyah ketuhanan dan demikian, ia berada dalam qalb jantung manusia sebagai mediabereksistensi. Menurut Al Ghazall, di dalam jantung itulah memancarnya ruh manusia itu. Lathifah inilah hakikatnya yang mengetahui, dia yang bertanggung jawab, dia yang akan disiksa dan diberi 7 titik latifahgambar 7 latifah manusia – sc ponpes hidayatul ulaLathifah ini pula yang dimaksudkan sabda Nabi “Sesungguhnya Allah tidak akan memandang rupa dan hartamu, tetapi ia memandang hatimu”.Latifiah al-qalb bereksistensi di dalam jantung jasmani manusia, maka jantung fisik manusia ibaratnya sebagai pusatgelombang, sedangkan letak di bawah susu kiri jarak dua jari yang dinyatakan sebagai letaknya lathifah al-qalb adalah ibarat”channelnya”. Jika seseorang ingin berhubungan dengan lathifah ini, maka ia harus berkonsentrasi pada tempat inimemiliki nur berwarna kuning yang tak terhinggakan di luar kemampuan indera fisik.Demikian juga dengan lathifah al-ruh, dia bukan ruh atau hakikat ruh itu sendiri. Tetapi lathifah al-ruh adalah suatuidentitas yang lebih dalam dari lathifah al-qalb. Dia tidak dapat diketahui hakikatnya, tetapi dapat dirasakan adanya, dandiketahui gejala dan karakteristiknya. Lathifah ini terletak di bawah susu kanan jarak dua jari dan condong ke arah cahayanya merah yang tak terhinggakan. Selain tempatnya sifat-sifat yang baik, dalam lathifah ini bersemayam sifatbahimiyah atau sifat binatang jinak. Dengan lathifah ini pula seorang salik akan merasakan fana al-sifat hanya sifat Allah sajayang kekal, dan tampak pada pandangan al-sirri merupakan lathifah yang paling dalam, terutama bagi para sufi besar terdahulu yang kebanyakan hanya menginformasikan tentang tiga lathifah manusia, yaitu qalb, ruh dan yang pertama kali mengungkap sistem interiorisasilathifah manusia adalah Amir Ibn Usman Al Makki w. 904 M, yang menurutnya manusia terdiri dari empat lapisan kesadaran,yaitu raga, qalbu, ruh dan temuan Imam al Robbani al Mujaddid, lathifah ini belum merupakan latifiah yang masih berada di tengah tengah lathifah al ruhaniyat manusia. Tampaknya inilah sebabnya sehingga al Mujaddid dapat merasakan pengalaman spiritual yang lebih tinggi dari para sufi sebelumnya, seperti Abu Yazid al Bustami, al-Hallaj 309 H,dan Ibnu Arabi 637 H.PutihSetelah ia mengalami “ittihad” dengan Tuhan, ia masih mengalami berbagai pengalaman ruhaniah, sehingga pada tataran tertinggi manusia ia merasakan sepenuhnya, bahwa abid dan ma’bud adalah berbeda, manusia adalahhamba, sedangkan Allah adalah yang diketahui dari lathifah ini adalah, ia memiliki nur yang berwarna putih berkilauan. Terletak di atas susu kiri jarak sekitar dua jari, berhubungan dengan hati jasmaniah hepar.Selain lathifah ini merupakan manifestasi sifat-sifat yangbaik, ia juga merupakan sarangnya sifat sabbu’iyyah atau sifat binatang buas. Dengan lathifah ini seseorang salik akan dapat merasakan fana’ fi al-dzat, dzat Allah saja yang tampak dalam pandangan al-khafi adalah lathifah al-robbaniah al-ruhaniah yang terletak lebih dalam dari lathifah al-sirri. Penggunaan istilah ini mengacu kepada hadis Nabi “Sebaik-baik dzikir adalah khafi dan sebaik baik rizki adalah yang mencukupi”.Hakikatnya merupakan rahasia bagi para sufi, keberadaanya merupakan kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Cahayanya berwarna hitam, letaknya berada di atas susu sebelah kanan jarak dua jari condong ke kanan, berhubungan denganlimpa jasmani. Selain sebagai realitas dari nafsu yang baik, dalam lathifah ini bersemayam sifat syaithoniyyah seperti hasad,kibir takabbur, sombong, khianat dan yang paling lembut dan paling dalam adalah lathifah berada di tengah-tengah dada danberhubungan dengan empedu jasmaniah manusia. Lathifah ini memiliki nur cahaya berwarna hijau yang tak lathifah ini seseorang salik akan dapat merasakan’isyq kerinduan yang mendalam kepada Nabi Muhammad sering sering ruhaniah Nabi datang dengan pendapat al-Qusyairi yang menegaskan tentang tiga alat dalam tubuh manusia dalam upaya kontemplasi, yaituPertama qalb yang berfungsi untuk mengetahui sifat-sifat ruh berfungsi untuk mencintai AllahKetiga, sirr berfungsi untuk melihat demikian proses ma’rifat kepada Allah menurut al Qusyairi dapat digambarkan sebagai berikut dibawah ini. Aktivitas spiritual itu mengalir di dalam kerangka makna dan fungsi rahmatan lil alamin; Tradisi kenabian pada hakekatnya tidak lepas dari mission sacred, misi yang suci tentang kemanusiaan dan kealam semestaan untuk merefleksikan asma Membuka 7 LathoifDari penjabaran diatas, lantas apakah sobat kanalmu saat ini tertarik untuk membuka 7 titik lathoif yang ada pada diri pribadimu, adapun jika iya berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa kamu lakukan, namun demikian kami sarankan untuk mencari guru untuk berijazah pertama, niatkan untuk membuka/ membersihkan lathoif di tubuh mulai membaca ta’awudz 7x, Bismillah 7x,Hauqollah 7x, dan Al-Fatihah 1x dalam keadaan tahan nafas yang di niatkan pada satu-persatu titik lathoif,Setelah itu niatkan untuk mengarahkan energi dengan memvisualisasi cahaya putih untuk disalurkan dari tulang ekor naik sampai di atas kepala hingga setelah ada sensasi rasa diatas kepala semacam angin semilir di ubun-ubun maka anda mulai dzikir laa ilahaa illallah 1 putaran tasbih yang di niatkan pada satu persatu lathoif baca doa pembuka lathoif berikut iniاَنْتَظِرُ وُرُودَ الْفَيْضِ مِن َالذَّاتِ الَّذِىْ مَعِىْ وَمَعَ كُلِّ ذَرَّةٍ مِنْ ذَرَّاتِ الْعَلَمِ عَلَى …… بِواسِطَةِ مَشَائَحِناَ الْكِراَمِ تَعاَلىْ عَلَيْهِمْ اَجْمَعِيْنَ“Antadziru wuruudalfaidhi minadzzaatilladzii ma’ii wama’a kulli dzarratim min dzarratil alami alaa …….. biwasyithati masyaa ikhinal kirami ta’alaa alaihim ajma’iin.”Artinya “Aku menanti turunnya limpahan dari dzat yang beserta aku dan beserta setiap dzarrah alam, dengan …….. saya, dengan perantaraan para orang – orang shaleh syaikh yang mulia-mulia, semoga Allah ridha kepada beliau-beliau sekalian.”Catatan titik-titik diatas silahkan isi dengan diniatkan untuk membuka/ membersihkan…nama satu persatu lathoif tersebut. Catatan Penting – Harap Mencari Guru Untuk Mendapatkan Ijazahnya Lakukan selama 7 hari berturut-turut dan anda akan mengalami suatu hal positif mendapat pencerahan ilahi dengan terbuka hijab-hijab penghalang, sehingga ibadah semakin khusyuk dan mempermdah memahami ilmu agama terjauh dari sifat-sifat KataDemikian ulasan dari team kanalmu terkait dengan cara bagaimana kita bisa membuka 7 titik latifah yang ada pada diri penting untuk sobat kanalmu ketahui juga, bahwasanya untuk membuka titik latifa pada diri manusia ini sebaiknya dilakukan dengan adanya pembibing atau guru dengan demikian kamu bisa mendapatkan sanad yang jelas sedikit informasi yang dapat kami sampaikan ini bisa menambah wawasan dan juga referensi untuk sobat kanalmu. Al-Imam Muhammad Al-Ghazali didalam Kitab Ihya Ulumudin Juz 3 telah membahagikan Nafsu dalam tujuh tingkatan yang dikenal dengan istilah "Marotibun-Nafsi".Tempat-tempat dimana Nafsu ini bersemayam didalam dunia Sufi dinamakan sebagai "Lathifah", yaitu sebuah titik halus didalam diri kita yang keberadaannya tersebar kepada tubuh Nafsu Ammarah;Tempatnya adalah "Ash-Shodru" ertinya DADA. Ada pun pasukan-pasukannya sebagai berikut;a Al-Bukhlu ertinya Kikir atau Bakhilb Al-Hirsh ertinya Tamak atau Rakusc Al-Hasad ertinya Hasadd Al-Jahl ertinya Bodohe Al-Kibr ertinya Sombongf Asy-Syahwat ertinya Keinginan Duniawi 2 Nafsu Lawwamah;Tempatnya adalah "Al-Qolbu" ertinya dua jari di bawah dada pun pasukan-pasukannya sebagai berikut;a Al-Laum ertinya Mencelab Al-Hawa ertinya Bersenang-Senangc Al-Makr ertinya Menipud Al-'Ujb ertinya Bangga Dirie Al-Ghibah ertinya Mengumpatf Ar-Riya' ertinya Pamer Amal Riya'g Az-Zhulm ertinya Zalimh Al-Kidzb ertinya Dustai Al-Ghoflah ertinya Lupa 3 Nafsu Mulhamah;Tempatnya adalah dua jari di bawah susu kanan. Ada pun pasukan-pasukannya sebagai berikut;a As-Sakhowah ertinya Murah Hati b Al-Qona'ah ertinya Merasa Cukup c Al-Hilm ertinya Murah Hatid At-Tawadhu' ertinya Rendah Hatie At-Taubat ertinya Taubat atau Kembali Kepada Allahf As-Shobr ertinya Sabarg At-Tahammul ertinya Bertanggungjawab 4 Nafsu Muthmainnah;Tempatnya adalah Rahasia, tempatnya dua jari dari samping dada kiri. Ada pun pasukan-pasukannya sebagai berikut;a Al-Juud ertinya Dermawanb At-Tawakkul ertinya Berserah Diric Al-Ibadah ertinya Ibadahd Asy-Syukr ertinya Syukur atau Berterima Kasihe Ar-Ridho ertinya Redhaf Al-Khosyah ertinya Takut Akan Melanggar Larangan 5 Nafsu Rodhiyah;Tempatnya adalah SIRR sangat Rahasia, tempatnya di jantung yang berfungsi menggerakkan seluruh pun pasukan-pasukannya sebagai berikut;a Al-Karom ertinya Pemurah atau Mulia Hatib Az-Zuhd ertinya Zuhud atau Meninggalkan Keduniawianc Al-Ikhlas ertinya Ikhlas atau Tanpa Terikatd Al-Waro' ertinya Meninggalkan Syubhate Ar-Riyadhoh ertinya Latihan Diri f Al-Wafa' ertinya Tepat Janji 6 Nafsu Mardhiyah;Tempatnya adalah Samar, tempatnya dua jari dari samping dada kanan ke tengah dada. Ada pun pasukan-pasukannya sebagai berikut;a Husnul Khuluq ertinya Baik Akhlakb Tarku Maa Siwallah ertinya Meninggalkan Selain Allahc Al-Luthfu Bil Kholqi ertinya Lembut Kepada Makhlukd Hamluhum 'Ala Sholah ertinya Mengurus Makhluk Pada Kebaikan e Shofhu 'An Zunubihim ertinya Memaafkan Kesalahan Makhluk f Al-Mail Ilaihim Liikhrojihim Min Dzulumati Thoba'ihim Wa Anfusihim Ila Anwari Arwahihim Ertinya Mencintai Makhluk dan cenderung perhatian kepada mereka, juga mengeluarkannya dari Kegelapan Keburukan watak dan Jiwa-Jiwanya ke arah Bercahayanya Roh-Roh mereka. 7 Nafsu Kamilah;Tempatnya adalah sangat Samar, tempatnya di tengah-tengah dada. Ada pun pasukan-pasukannya sebagai berikut;a Ilmul Yaqiinb Ainul Yaqiinc Haqqul Yaqiin Dan tidak ada jalan yang terbaik untuk membersihkan segenap Nafsu ini selain Dzikir dan Pensucian Dzahir Batin. Oleh kerana itu, Para Ulama Tauhid mengajarkan Methode Dzikir terutama Dzikir Nafi dan Isbat Laa Ilaaha Illallah yang tekniknya mengatur aliran Dzikir ke seluruh Lathifah-Lathifah. Mak'rifat itu Fardu;a Mak'rifat kepada Keesaan AF'AL Allahb Ma'krifat kepada Keesaan ASMA' Allahc Ma'krifat kepada Keesaan SIFAT Allahd Ma'krifat kepada Keesaan DZAT Allah- Ada pun Ma'krifat tertakluk kepada Mengenal Diri- Ada pun Mengenal Diri tertaluk kepada Memfanakan Wujud DirinyaErtinya Barang siapa Mengenal Allah maka Binasalah Wujud DirinyaErtinya Terlepaslah daripada Syirik yang Tersembunyi kerana tidak ada Maujud Manusia. Yang Maujud hanya Allah semata-mata- Syeh Haqtullah 1. Latifatul-qolby Di sini letaknya sifat-sifat syetan, iblis, kekufuran, kemusyrikan, ketahayulan dan lain-lain, letaknya dua jari dibawah susu sebelah kiri, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya, Insya Allah pada tingkat ini digantidengan Iman, Islam, Ihsan, Tauhid dan Ma’rifat. 2. Latifatul-roh Di sini letaknya sifat bahimiyah binatang jinak menuruti hawa nafsu, , letaknya dua jari dibawah sususebelah kanan, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah di isi dengan khusyu’ dan tawadhu’. 3. Latifatus-sirri Di sini letaknya sifat-sifat syabiyah binatang buas yaitu sifat zalim atau aniaya, pemarah danpendendam, , letaknya dua jari diatas susu sebelah kiri, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allahdiganti dengan sifat kasih sayang dan ramah tamah. 4. Latifatul-khafi Di sini letaknya sifat-sifat pendengki, khianat dan sifat-sifat syaitoniyah, , letaknya dua jari diatas sususebelah kanan, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat syukur dansabar. 5. Latifatul-akhfa Di sini letaknya sifat-sifat robbaniyah yaitu riya’, takabbur, ujub, suma’ dan lain-lain, , letaknya ditengah-tengah dada, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat ikhlas, khusyu’,tadarru dan tafakur. 6. Latifatun-nafsun-natiqo Di sini letaknya sifat-sifat nafsu amarrah banyak khayalan dan panjang angan-angan, , letaknya tepatdiantara dua kening, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat tenteramdan pikiran tenang. 7. Latifah kullu-jasad Di sini letaknya sifat-sifat jahil “ghaflah” kebendaan dan kelalaian, , letaknya diseluruh tubuh mengendaraisemua aliran darah kita yang letak titik pusatnya di tepat ditengah-tengah ubun-ubun kepala kita, Kitabuat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat ilmu dan amal. Mengenal lathifah lathifah batin dan tarekat sufi Acuan dalam pengamalan tarekat bertumpu kepada tradisi dan akhlak nubuwah kenabian, dan mencakupsecara esensial tentang jalan sufi dalam melewati maqomat dan ahwal tertentu. Setelah ia tersucikan jasmaniahnya, kemudian melangkah kepada aktivitasaktivitas, yang meliputi Pertama, tazkiyah an nafs atau pensucian jiwa, artinya mensucikan diri dari berbagai kecenderungan buruk, tercela, dan hewani serta menghiasinya dengan sifat sifat terpuji dan malakuti. Kedua, tashfiyah al qalb, pensucian kalbu. Ini berarti menghapus dari hati kecintaan akan kenikmatan duniawi yang sifatnya sementara dan kekhawatirannya atas kesedihan, serta memantapkan dalam tempatnya kecintaan kepada Allah semata. Ketiga, takhalliyah as Sirr atau pengosongan jiwa dari segenap pikiran yang bakal mengalihkan perhatian dari dzikir atau ingat kepada Allah. Keempat, tajalliyah ar Ruh atau pencerahan ruh, berarti mengisi ruh dengan cahaya Allah dan gelora cintanya. Qasrun = Merupakan unsur jasmaniah, berarti istana yang menunjukan betapa keunikan struktur tubuh manusia. Sadrun = Latifah al-nafs sebagai unsur jiwa Qalbun = Latifah al-qalb sebagai unsur rohaniah Fuadun = Latifah al-ruh Unsur rohaniah Syagafun = Latifah al-sirr unsur rohaniah Lubbun = Latifah al-khafi unsur rohaniah Sirrun = Latifah al-akhfa unsur rohaniah. Hal ini relevan dengan firman Allah SWT dalam hadist qudsi"Aku jadikan pada tubuh anak Adam manusia itu qasrun istana, di situ ada sadrun dada, di dalam dada itu ada qalbu tempat bolak balik ingatan, di dalamnya ada lagi fu'ad jujur ingatannya, di dalamnya pula ada syagaf kerinduan, didalamnya lagi ada lubbun merasa terialu rindu, dan di dalam lubbun ada sirrun mesra, sedangkan di dalam sirrun ada "Aku".Ahmad al-Shirhindi dalam Kharisudin memaknai hadist qudsi di atas melalui sistem interiorisasi dalam diri manusiayang strukturnya yang dapat diperhatikan dalam gambar di dasarnya lathifah-lathifah tersebut berasal dari alam amri perintah Allah "Kun fayakun", yang artinya, "jadi maka jadilah" QS 36 82 merupakan al-ruh yang bersifat immaterial. Semua yang berasal dari alam al-khalqi alam ciptaanbersifat material. Karena qudrat dan iradat Allah ketika Allah telah menjadikan badan jasmaniah manusia, selanjutnya Allahmenitipkan kelima lathifah tersebut ke dalam badan jasmani manusia dengan keterikatan yang sangat kuat. Lathifah-lathifah itulah yang mengendalikan kehidupan batiniah seseorang, maka tempatnya ada di dalam badan manusia. Lathifah ini pada tahapan selanjutnya merupakan istilah praktis yang berkonotasi tempat. Umpamanya lathifah al-nafsi sebagai tempatnya al-nafsu al-amarah. Lathifah al-qalbi sebagai tempatnya nafsu al-lawamah. Lathifah al-Ruhi sebagai tempatnya al-nafsu al-mulhimmah, dan seterusnya. Dengan kata lain bertempatnya lathifahyang bersifat immaterial ke dalam badan jasmani manusia adalah sepenuhnya karena kuasa sebagai kendaraan media bagi ruh bereksistensi dalam diri manusia yang bersifat barzakhiyah keadaanantara kehidupan jasmaniah dan rohaniah. Pada hakekatnya penciptaan ruh manusia lima lathifah, tidak melalui sistem evolusi. Ruh ditiupkan oleh Allah kedalam jasad manusia melalui proses. Ketika jasad Nabi Adam telah tercipta dengan sempurna, maka Allah memerintahkanruh Nya untuk memasuki jasad Nabi Adam Maka dengan enggan ia menerima perintah tersebut. Ruh memasuki jasad dengan berat hati karena harus masuk ke tempat yang gelap. Akhirnya ruh mendapat sabda Allah "Jika seandainya kamu mau masuk dengan senang, maka kamu nanti juga akan keluar dengan mudah dan senang, tetapi bila kamu masuk dengan paksa,maka kamupun akan keluar dengan terpaksa". Ruh memasuki melalui ubun-ubun, kemudian turun sampai ke batas mata,selanjutnya sampai ke hidung, mulut, dan seterusnya sampai ke ujung jari kaki. Setiap anggota tubuh Adam yang dilalui ruhmenjadi hidup, bergerak, berucap, bersin dan memuji Allah. Dari proses inilah muncul sejarah mistis tentang karakter manusia,sejarah salat takbir, ruku dan sujud, dan tentang struktur ruhaniah manusia ruh, jiwa dan raga.Bahkan dalam al Qur'an tergambarkan ketika ruh sampai ke lutut, maka Adam sudah tergesa gesa ingin firman Allah "Manusia tercipta dalam ketergesa-gesaan" proses penciptaan anak Adam pun juga demikian, proses bersatunya ruh ke dalam badan melalui sperma berhasil bersatu dengan ovum dalam rahim seorang ibu, maka terjadilah zygot sel calon janin yang diploid .Ketika itulah Allah meniupkan sebagian ruhnya QS 23 9, yaitu ruh al-hayat. Pada tahapan selanjutnya Allah menambahkanruhnya, yaitu ruh al-hayawan, maka jadilah ia potensi untuk bergerak dan berkembang, serta tumbuh yang memang sudah adabersama dengan masuknya ruh al-hayat. Sedangkan tahapan selanjutnya adalah peniupan ruh yang terakhir, yaitu ketika proses penciptaan fisik manusia telahsempurna bahkan mungkin setelah lahir. Allah meniupkan ruh al-insan haqiqat Muhammadiyah. Maka dengan ini, manusiadapat merasa dan berpikir. Sehingga layak menerima taklif syari' kewajiban syari'at dari Allah dan menjadi khalifah tiga jenis ruh dan nafs yang ada dalam diri manusia, sebagai potensi yang menjadi sudut pandang dari fokuspembahasan lathifah kesadaran. Lima lathifah yang ada di dalam diri manusia itu adalah tingkatan kelembutan kesadaranmanusia. Sehingga yang dibahas bukan hakikatnya, karena hakikat adalah urusan Tuhan QS 17 85, tetapi aktivitas al-qalb, bukan qalb jantung jasmaniah itu sendiri, tetapi suatu lathifah kelembutan, atau kesadaran yangbersifat rubbaniyah ketuhanan dan ruhaniah. Walaupun demikian, ia berada dalam qalb jantung manusia sebagai mediabereksistensi. Menurut Al Ghazall, di dalam jantung itulah memancarnya ruh manusia itu. Lathifah inilah hakikatnya yang mengetahui, dia yang bertanggung jawab, dia yang akan disiksa dan diberi pahala. Lathifah ini pula yangdimaksudkan sabda Nabi "Sesungguhnya Allah tidak akan memandang rupa dan hartamu, tetapi ia memandang hatimu".Latifiah al-qalb bereksistensi di dalam jantung jasmani manusia, maka jantung fisik manusia ibaratnya sebagai pusatgelombang, sedangkan letak di bawah susu kiri jarak dua jari yang dinyatakan sebagai letaknya lathifah al-qalb adalah ibarat"channelnya". Jika seseorang ingin berhubungan dengan lathifah ini, maka ia harus berkonsentrasi pada tempat ini. Lathifah inimemiliki nur berwarna kuning yang tak terhinggakan di luar kemampuan indera fisik. Demikian juga dengan lathifah al-ruh, dia bukan ruh atau hakikat ruh itu sendiri. Tetapi lathifah al-ruh adalah suatuidentitas yang lebih dalam dari lathifah al-qalb. Dia tidak dapat diketahui hakikatnya, tetapi dapat dirasakan adanya, dandiketahui gejala dan karakteristiknya. Lathifah ini terletak di bawah susu kanan jarak dua jari dan condong ke arah cahayanya merah yang tak terhinggakan. Selain tempatnya sifat-sifat yang baik, dalam lathifah ini bersemayam sifatbahimiyah atau sifat binatang jinak. Dengan lathifah ini pula seorang salik akan merasakan fana al-sifat hanya sifat Allah sajayang kekal, dan tampak pada pandangan batiniah. Lathifah al-sirri merupakan lathifah yang paling dalam, terutama bagi para sufi besar terdahulu yang kebanyakan hanya menginformasikan tentang tiga lathifah manusia, yaitu qalb, ruh dan sirr. Sufi yang pertama kali mengungkap sistem interiorisasilathifah manusia adalah Amir Ibn Usman Al Makki w. 904 M, yang menurutnya manusia terdiri dari empat lapisan kesadaran,yaitu raga, qalbu, ruh dan sirr. Dalam temuan Imam al Robbani al Mujaddid, lathifah ini belum merupakan latifiah yang masih berada di tengah tengah lathifah al ruhaniyat manusia. Tampaknya inilah sebabnya sehingga al Mujaddid dapat merasakan pengalaman spiritual yang lebih tinggi dari para sufi sebelumnya, seperti Abu Yazid al Bustami, al-Hallaj 309 H,dan Ibnu Arabi 637 H. Setelah ia mengalami "ittihad" dengan Tuhan, ia masih mengalami berbagai pengalaman ruhaniah,sehingga pada tataran tertinggi manusia ia merasakan sepenuhnya, bahwa abid dan ma'bud adalah berbeda, manusia adalahhamba, sedangkan Allah adalah yang diketahui dari lathifah ini adalah, ia memiliki nur yang berwarna putih berkilauan. Terletak di atas susu kiri jarak sekitar dua jari, berhubungan dengan hati jasmaniah hepar. Selain lathifah ini merupakan manifestasi sifat-sifat yangbaik, ia juga merupakan sarangnya sifat sabbu’iyyah atau sifat binatang buas. Dengan lathifah ini seseorang salik akan dapatmerasakan fana' fi al-dzat, dzat Allah saja yang tampak dalam pandangan al-khafi adalah lathifah al-robbaniah al-ruhaniah yang terletak lebih dalam dari lathifah al-sirri. Penggunaanistilah ini mengacu kepada hadis Nabi "Sebaik-baik dzikir adalah khafi dan sebaik baik rizki adalah yang mencukupi".Hakikatnya merupakan rahasia Ilahiyah. Tetapi bagi para sufi, keberadaanya merupakan kenyataan yang tidak dapat berwarna hitam, letaknya berada di atas susu sebelah kanan jarak dua jari condong ke kanan, berhubungan denganlimpa jasmani. Selain sebagai realitas dari nafsu yang baik, dalam lathifah ini bersemayam sifat syaithoniyyah seperti hasad,kibir takabbur, sombong, khianat dan yang paling lembut dan paling dalam adalah lathifah al-akhfa. Tempatnya berada di tengah-tengah dada danberhubungan dengan empedu jasmaniah manusia. Lathifah ini memiliki nur cahaya berwarna hijau yang tak lathifah ini seseorang salik akan dapat merasakan'isyq kerinduan yang mendalam kepada Nabi Muhammad sering sering ruhaniah Nabi datang mengunjungi,. Relevan dengan pendapat al-Qusyairi yang menegaskan tentang tiga alat dalam tubuh manusia dalam upayakontemplasi, yaituPertama qalb yang berfungsi untuk mengetahui sifat-sifat ruh berfungsi untuk mencintai Allah, danKetiga, sirr berfungsi untuk melihat demikian proses ma'rifat kepada Allah menurut al Qusyairi dapat digambarkan sebagai berikut dibawah spiritual itu mengalir di dalam kerangka makna dan fungsi rahmatan lil 'alamin; Tradisi kenabian pada hakekatnya tidaklepas dari mission sacred, misi yang suci tentang kemanusiaan dan kealam semestaan untuk merefleksikan asma Allah. 1. Latifatul Qalbi Di sini letaknya sifat-sifat syetan, iblis, kekufuran, kemusyrikan, ketahayulan dan lain-lain, letaknya dua jari dibawah susu sebelah kiri, Kita buat dzikir sekurangnya 5 000, Insya Allah pada tingkat ini diganti dengan Iman, Islam, Ihsan, Tauhid dan Ma’ Latifatul Roh Di sini letaknya sifat bahimiyah binatang jinak menuruti hawa nafsu, , letaknya dua jari dibawah susu sebelah kanan, Kita buat dzikir sekurangnya 1 000 Insya Allah di isi dengan khusyu’ dan tawadhu’.3. Latifatus Sir Di sini letaknya sifat-sifat syabiyah binatang buas yaitu sifat zalim atau aniaya, pemarah danpendendam, , letaknya dua jari diatas susu sebelah kiri, Kita buat dzikir sekurangnya 1 000 Insya Allah diganti dengan sifat kasih sayang dan ramah Latifatul Akhfa Di sini letaknya sifat-sifat pendengki, khianat dan sifat-sifat syaitoniyah, , letaknya dua jari diatas sususebelah kanan, Kita buat dzikir sekurangnya 1 000 Insya Allah diganti dengan sifat-sifat syukur dan Latifatul Akhfi Di sini letaknya sifat-sifat robbaniyah yaitu riya’, takabbur, ujub, suma’ dan lain-lain, , letaknya ditengah-tengah dada, Kita buat dzikir sekurangnya 1 000 Insya Allah diganti dengan sifat-sifat ikhlas, khusyu’, tadarru dan Latifatun Nafsun Di sini letaknya sifat-sifat nafsu amarrah banyak khayalan dan panjang angan-angan, , letaknya tepatdiantara dua kening, Kita buat dzikir sekurangnya 1 000 Insya Allah diganti dengan sifat-sifat tenteram dan pikiran Latifah Arbaah atau kullu jasad Di sini letaknya sifat-sifat jahil “ghaflah” kebendaan dan kelalaian, , letaknya diseluruh tubuh mengendaraisemua aliran darah kita yang letak titik pusatnya di tepat ditengah-tengah ubun-ubun kepala kita, Kita buat dzikir sekurangnya 1 000 Insya Allah diganti dengan sifat-sifat ilmu dan lathifah lathifah batin dan tarekat sufi, Acuan dalam pengamalan tarekat bertumpu kepada tradisi dan akhlak nubuwah kenabian, dan mencakup secara esensial tentang jalan sufi dalam melewati maqomat dan ahwal tertentu. Setelah ia tersucikan jasmaniahnya, kemudian melangkah kepada aktivitas aktivitas, yang meliputiPertama, tazkiyah an nafs atau pensucian jiwa, artinya mensucikan diri dari berbagai kecenderungan buruk, tercela, dan hewani serta menghiasinya dengan sifat sifat terpuji dan tashfiyah al qalb, pensucian kalbu. Ini berarti menghapus dari hati kecintaan akan kenikmatan duniawi yang sifatnya sementara dan kekhawatirannya atas kesedihan, serta memantapkan dalam tempatnya kecintaan kepada Allah takhalliyah as Sirr atau pengosongan jiwa dari segenap pikiran yang bakal mengalihkan perhatian dari dzikir atau ingat kepada tajalliyah ar Ruh atau pencerahan ruh, berarti mengisi ruh dengan cahaya Allah dan gelora = Merupakan unsur jasmaniah, berarti istana yang menunjukan betapa keunikan struktur tubuh = Latifah al-nafs sebagai unsur jiwaQalbun = Latifah al-qalb sebagai unsur rohaniahFuadun = Latifah al-ruh Unsur rohaniahSyagafun = Latifah al-sirr unsur rohaniahLubbun = Latifah al-khafi unsur rohaniahSirrun = Latifah al-akhfa unsur ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam hadist qudsi“Aku jadikan pada tubuh anak Adam manusia itu qasrun istana, di situ ada sadrun dada, di dalam dada itu ada qalbu tempat bolak balik ingatan, di dalamnya ada lagi fu’ad jujur ingatannya, di dalamnya pula ada syagaf kerinduan, di dalamnya lagi ada lubbun merasa terlalu rindu dan di dalam lubbun ada sirrun mesra, sedangkan di dalam sirrun ada “Aku”.Ahmad al-Shirhindi dalam Kharisudin memaknai hadist qudsi di atas melalui sistem interiorisasi dalam diri manusia yang strukturnya yang dapat diperhatikan dalam gambar di dasarnya lathifah-lathifah tersebut berasal dari alam amri perintah Allah “Kun fayakun”, yang artinya, “jadi maka jadilah” QS 36 82 merupakan al-ruh yang bersifat immaterial. Semua yang berasa dari alam al-khalqi alam ciptaan bersifat qudrat dan iradat Allah ketika Allah telah menjadikan badan jasmaniah manusia, selanjutnya Allah menitipkan kelima lathifah tersebut ke dalam badan jasmani manusia dengan keterikatan yang sangat kuat. Lathifah-lathifah itulah yang mengendalikan kehidupan batiniah seseorang, maka tempatnya ada di dalam badan manusia. Lathifah ini pada tahapan selanjutnya merupakan istilah praktis yang berkonotasi tempat. Umpamanya lathifah al-nafsi sebagai tempatnya al-nafsu al-amarah. Lathifah al-qalbi sebagai tempatnya nafsu al-lawamah. Lathifah al-Ruhi sebagai tempatnya al-nafsu al-mulhimmah, dan seterusnya. Dengan kata lain bertempatnya lathifahyang bersifat immaterial ke dalam badan jasmani manusia adalah sepenuhnya karena kuasa sebagai kendaraan media bagi ruh bereksistensi dalam diri manusia yang bersifat barzakhiyah keadaanantara kehidupan jasmaniah dan rohaniah.Pada hakekatnya penciptaan ruh manusia lima lathifah, tidak melalui sistem evolusi. Ruh ditiupkan oleh Allah ke dalam jasad manusia melalui proses. Ketika jasad Nabi Adam telah tercipta dengan sempurna, maka Allah memerintahkanruh Nya untuk memasuki jasad Nabi Adam Maka dengan enggan ia menerima perintah tersebut. Ruh memasuki jasad dengan berat hati karena harus masuk ke tempat yang gelap. Akhirnya ruh mendapat sabda Allah “Jika seandainya kamu mau masuk dengan senang, maka kamu nanti juga akan keluar dengan mudah dan senang, tetapi bila kamu masuk dengan paksa,maka kamupun akan keluar dengan terpaksa”. Ruh memasuki melalui ubun-ubun, kemudian turun sampai ke batas mata,selanjutnya sampai ke hidung, mulut, dan seterusnya sampai ke ujung jari anggota tubuh Adam yang dilalui ruh menjadi hidup, bergerak, berucap, bersin dan memuji Allah. Dari proses inilah muncul sejarah mistis tentang karakter manusia, sejarah salat takbir, ruku dan sujud, dan tentang struktur ruhaniah manusia ruh, jiwa dan raga. Bahkan dalam al Qur’an tergambarkan ketika ruh sampai ke lutut, maka Adam sudah tergesa gesa ingin berdiri. Sebagaimana firman Allah “Manusia tercipta dalam ketergesa-gesaan” Pada proses penciptaan anak Adam pun juga demikian, proses bersatunya ruh ke dalam badan melalui tahapan. Ketika sperma berhasil bersatu dengan ovum dalam rahim seorang ibu, maka terjadilah zygot sel calon janin yang diploid . Ketika itulah Allah meniupkan sebagian ruhnya QS 23 9, yaitu ruh al-hayat. Pada tahapan selanjutnya Allah menambahkanruhnya, yaitu ruh al-hayawan, maka jadilah ia potensi untuk bergerak dan berkembang, serta tumbuh yang memang sudah ada bersama dengan masuknya ruh tahapan selanjutnya adalah peniupan ruh yang terakhir, yaitu ketika proses penciptaan fisik manusia telah sempurna bahkan mungkin setelah lahir. Allah meniupkan ruh al-insan haqiqat Muhammadiyah. Maka dengan ini, manusia dapat merasa dan berpikir. Sehingga layak menerima taklif syari’ kewajiban syari’at dari Allah dan menjadi khalifah Nya. Itulah tiga jenis ruh dan nafs yang ada dalam diri manusia, sebagai potensi yang menjadi sudut pandang dari fokus pembahasan lathifah kesadaran.Lima lathifah yang ada di dalam diri manusia itu adalah tingkatan kelembutan kesadaranmanusia. Sehingga yang dibahas bukan hakikatnya, karena hakikat adalah urusan Tuhan QS 17 85, tetapi aktivitas al-qalb, bukan qalb jantung jasmaniah itu sendiri, tetapi suatu lathifah kelembutan, atau kesadaran yangbersifat rubbaniyah ketuhanan dan ruhaniah. Walaupun demikian, ia berada dalam qalb jantung manusia sebagai mediabereksistensi. Menurut Al Ghazall, di dalam jantung itulah memancarnya ruh manusia itu. Lathifah inilah hakikatnya yang mengetahui, dia yang bertanggung jawab, dia yang akan disiksa dan diberi ini pula yang dimaksudkan sabda Nabi “Sesungguhnya Allah tidak akan memandang rupa dan hartamu, tetapi ia memandang hatimu”. Latifiah al-qalb bereksistensi di dalam jantung jasmani manusia, maka jantung fisik manusia ibaratnya sebagai pusat gelombang, sedangkan letak di bawah susu kiri jarak dua jari yang dinyatakan sebagai letaknya lathifah al-qalb adalah ibarat ”channelnya”. Jika seseorang ingin berhubungan dengan lathifah ini, maka ia harus berkonsentrasi pada tempat ini. Lathifah ini memiliki nur berwarna kuning yang tak terhinggakan di luar kemampuan indera fisik.Demikian juga dengan lathifah al-ruh, dia bukan ruh atau hakikat ruh itu sendiri. Tetapi lathifah al-ruh adalah suatuidentitas yang lebih dalam dari lathifah al-qalb. Dia tidak dapat diketahui hakikatnya, tetapi dapat dirasakan adanya, dandiketahui gejala dan karakteristiknya. Lathifah ini terletak di bawah susu kanan jarak dua jari dan condong ke arah cahayanya merah yang tak terhinggakan. Selain tempatnya sifat-sifat yang baik, dalam lathifah ini bersemayam sifatbahimiyah atau sifat binatang jinak. Dengan lathifah ini pula seorang salik akan merasakan fana al-sifat hanya sifat Allah sajayang kekal, dan tampak pada pandangan al-sirri merupakan lathifah yang paling dalam, terutama bagi para sufi besar terdahulu yang kebanyakan hanya menginformasikan tentang tiga lathifah manusia, yaitu qalb, ruh dan sirr. Sufi yang pertama kali mengungkap sistem interiorisasilathifah manusia adalah Amir Ibn Usman Al Makki w. 904 M, yang menurutnya manusia terdiri dari empat lapisan kesadaran,yaitu raga, qalbu, ruh dan sirr. Dalam temuan Imam al Robbani al Mujaddid, lathifah ini belum merupakan latifiah yang masih berada di tengah tengah lathifah al ruhaniyat manusia. Tampaknya inilah sebabnya sehingga al Mujaddid dapat merasakan pengalaman spiritual yang lebih tinggi dari para sufi sebelumnya, seperti Abu Yazid al Bustami, al-Hallaj 309 H,dan Ibnu Arabi 637 H.Setelah ia mengalami “ittihad” dengan Tuhan, ia masih mengalami berbagai pengalaman ruhaniah,sehingga pada tataran tertinggi manusia ia merasakan sepenuhnya, bahwa abid dan ma’bud adalah berbeda, manusia adalahhamba, sedangkan Allah adalah yang diketahui dari lathifah ini adalah, ia memiliki nur yang berwarna putih berkilauan. Terletak di atas susu kiri jarak sekitar dua jari, berhubungan dengan hati jasmaniah hepar.Selain lathifah ini merupakan manifestasi sifat-sifat yang baik, ia juga merupakan sarangnya sifat sabbu’iyyah atau sifat binatang buas. Dengan lathifah ini seseorang salik akan dapatmerasakan fana’ fi al-dzat, dzat Allah saja yang tampak dalam pandangan al-khafi adalah lathifah al-robbaniah al-ruhaniah yang terletak lebih dalam dari lathifah al-sirri. Penggunaanistilah ini mengacu kepada hadis Nabi “Sebaik-baik dzikir adalah khafi dan sebaik baik rizki adalah yang mencukupi”.Hakikatnya merupakan rahasia bagi para sufi, keberadaanya merupakan kenyataan yang tidak dapat berwarna hitam, letaknya berada di atas susu sebelah kanan jarak dua jari condong ke kanan, berhubungan denganlimpa jasmani. Selain sebagai realitas dari nafsu yang baik, dalam lathifah ini bersemayam sifat syaithoniyyah seperti hasad,kibir takabbur, sombong, khianat dan yang paling lembut dan paling dalam adalah lathifah al-akhfa. Tempatnya berada di tengah-tengah dada danberhubungan dengan empedu jasmaniah manusia. Lathifah ini memiliki nur cahaya berwarna hijau yang tak lathifah ini seseorang salik akan dapat merasakan’isyq kerinduan yang mendalam kepada Nabi Muhammad sering sering ruhaniah Nabi datang dengan pendapat al-Qusyairi yang menegaskan tentang tiga alat dalam tubuh manusia dalam upayakontemplasi, yaituPertama qalb yang berfungsi untuk mengetahui sifat-sifat ruh berfungsi untuk mencintai Allah, danKetiga, sirr berfungsi untuk melihat demikian proses ma’rifat kepada Allah menurut al Qusyairi dapat digambarkan sebagai berikut dibawah spiritual itu mengalir di dalam kerangka makna dan fungsi rahmatan lil alamin; Tradisi kenabian pada hakekatnya tidaklepas dari mission sacred, misi yang suci tentang kemanusiaan dan kealam semestaan untuk merefleksikan asma Allah. BY admin Hamin Tehupelasury About roslanTv Tarekat Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.